Resensi Buku Bumi Cinta

Resensi Buku Bumi Cinta

Perjuangan Mahasiswa Muslim di Negeri Beruang Putih

Identitas buku
  • Judul Buku : Bumi Cinta
  • Pengarang atau Penulis : Habiburrahman El-Shirazy
  • Penerbit : Sunrich Published
  • Tanggal Terbit : Agustus 2010
  • Tebal Buku : 546 Halaman
Habiburrahman El-Shirazy atau Kang Abik sosok dibalik novel Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2. Novelis yang karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tetapi mancanegara. Buku ini adalah hasil tadabbur Kang Abik atas firman Allah dalam Q.S Al Anfal [8]: 45-47, yang bisa menambah keimanan, kesabaran, ketaatan, dan kerendahan hati hambanya terhadap Allah SWT. Berlatar kota Moskwa, Rusia. Menjadikan novel ini pembeda dari novel karya Kang Abik yang biasa berlatar di kota-kota panas Jazirah Arab. Muhammad Ayyas adalah tokoh utama dalam novel ini. Ayyas sebagai tokoh utama berperan sebagai mahasiswa dan santri salaf dari Yogyakarta lulusan S1-nya di IAIN kemudian melanjutkan di Madinah dan S2-nya di Delhi India. Untuk menyelesaikan S2-nya (disertasi), ia harus melakukan penelitian sejarah di MGU University Moskwa atas arahan Profesor Najmuddin Ashgar, pembimbing tesisnya; untuk menemui Profesor Abramov Tomskii, Guru Besar Sejarah Asia Tengah.
Kuat menjaga Iman dan menahan nafsu Syahwat yang tidak tanggung-tanggung level godaannya. Dibimbing oleh Doktor Anastasia Palazzo yang cantik jelita menggantikan Profesor Tomskii yang sedang ke Turki dan tinggal 1 apartemen bersama 2 gadis cantik bernama Linor, agen Israel; dan Yelena, pelacur kelas atas di Moskwa. Meskipun begitu, Ayyas tidak pernah tergoda oleh kecantikan mereka. Sosok Ayyas mencerminkan bagaimana seorang Muslim beriman seharusnya meraih kemenangan yang Allah janjikan melalui usaha kerasnya. Pernah Yelena dan Linor menggoda Ayyas untuk berbuat mesum layaknya sepasang suami istri. Namun dengan keimanan Ayyas, ia mampu mengalahkan godaan kedua wanita tersebut. Meskipun keduanya akhirnya bertobat dan masuk Islam.
Tidak mudah Ayyas mempertahankan iman di Rusia. Dimana kota ini merupakan kota terbebas dengan sebebas-bebasnya free sex dan kota terbesar pengakses situs porno, belum lagi dengan banyaknya atheis (tidak bertuhan) yang mendominasi penduduknya, meskipun ada kelompok kecil masyarakat muslim di Moskwa. Puncak klimaksnya Ayyas tertuduh sebagai teroris pelaku peledakan lobi Metropole Hotel yang dimainkan oleh Linor, tetapi Ayyas mampu mengelak dari tuduhan itu atas dukungan dari Anastasia selaku pembimbing dosen disertasinya, KBRI, dan semua rekannya yang ada di Rusia. Menghadapi musuh-musuh iman yang begitu besar, Ayyas berhasil melewati rintangan di Negeri Beruang Putih tersebut dan menyelesaikan tesisnya.
Halaman yang terlalu banyak sehingga pembaca membutuhkan kesabaran untuk menyelesaikan bacaanya dan endingnya yang sedikit menggantung merupakan kekurangan terbesar buku ini. Namun, buku ini mudah untuk dipahami dan terdapat artian bahasa Rusia di ujung halaman untuk pembaca memahami jalan ceritanya. Novel ini cocok untuk semua kalangan, khususnya muda-mudi yang mendapat amanah studi diluar negeri agar memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah goyah oleh apapun bentuk cobaan yang ada di negeri orang, karena dengan begitu ia akan menjadi mukmin yang menang.

Komentar